Larangan Memberi Makan Merpati di Makkah: Upaya Menjaga Kebersihan dan Kesehatan Kota Suci

Info Umroh Haji

10/13/20252 min read

Pemerintah Kota Makkah baru-baru ini mengeluarkan kebijakan tegas yang melarang aktivitas memberi makan merpati di jalanan maupun ruang publik. Kebijakan ini bukan sekadar aturan administratif, melainkan bagian dari upaya serius untuk menjaga kebersihan, kenyamanan, dan kesehatan lingkungan di kota suci yang menjadi tujuan jutaan jamaah setiap tahunnya.

Mengapa Memberi Makan Merpati Dilarang?

Merpati memang sering dianggap sebagai simbol kedamaian, namun di lingkungan perkotaan yang padat seperti Makkah, populasi merpati yang tidak terkendali dapat menimbulkan berbagai masalah. Aktivitas memberi makan burung ini di ruang publik berpotensi menyebabkan:

  • Kerusakan fasilitas umum, seperti trotoar, taman, dan bangunan bersejarah akibat kotoran burung yang bersifat korosif.

  • Pencemaran lingkungan, terutama dari sisa makanan yang tercecer dan menarik hama lain seperti tikus dan serangga.

  • Risiko kesehatan, karena merpati dapat menjadi pembawa penyakit yang menular melalui kotoran atau kontak langsung.

Sanksi Tegas bagi Pelanggar

Untuk menegakkan aturan ini, Pemerintah Kota Makkah menetapkan denda sebesar 1.000 riyal (sekitar Rp4 juta) bagi siapa pun yang kedapatan memberi makan merpati di tempat umum. Denda ini tidak bersifat simbolis—pelanggaran berulang dapat dikenai sanksi yang lebih berat, termasuk denda yang berlipat ganda.

Langkah ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam menjaga ketertiban dan kebersihan kota, terutama mengingat status Makkah sebagai pusat spiritual umat Islam yang harus dijaga kesuciannya.

Upaya Preventif dan Edukasi Masyarakat

Selain penegakan hukum, Balai Kota Makkah juga aktif melakukan pembersihan rutin di area publik, termasuk trotoar dan jalur pejalan kaki yang sering menjadi tempat berkumpulnya merpati. Petugas kebersihan bekerja setiap hari untuk memastikan lingkungan tetap bersih dan bebas dari potensi gangguan.

Tak hanya itu, pemerintah juga menjalankan program edukasi kepada masyarakat dan jamaah agar lebih sadar akan pentingnya menjaga kebersihan kota. Melalui kampanye informasi dan papan peringatan di berbagai titik strategis, warga dan pengunjung diharapkan ikut berperan aktif dalam menciptakan lingkungan yang sehat dan tertib.

Menjaga Kota Suci untuk Generasi Mendatang

Kebijakan ini merupakan bagian dari visi jangka panjang Pemerintah Kota Makkah dalam menciptakan kota yang bersih, aman, dan nyaman bagi semua. Dengan mengurangi interaksi langsung antara manusia dan merpati, serta mengendalikan populasi burung secara alami, Makkah dapat terus menjadi tempat yang layak dan suci untuk beribadah.

Sebagai pengunjung atau warga, kita semua memiliki tanggung jawab untuk mematuhi aturan ini dan berkontribusi dalam menjaga keindahan serta kesucian kota Makkah. Karena kebersihan bukan hanya soal estetika—ia adalah bagian dari iman.