Keistimewaan Wafat dalam Keadaan Ihram

Fiqih Haji & Umrah

9/17/20251 min read

Wafat Dalam Keadaan Berihram!!

Setiap Muslim tentu mendambakan dapat berangkat ke Baitullah, menjadi tamu Allah yang mulia di tanah suci. Perjalanan haji maupun umrah adalah saat ketika seorang hamba menanggalkan segala perhiasan dunia, hanya mengenak an kain ihram sederhana, dan menghadapkan hati sepenuhnya kepada Sang Pencipta.

Ketentuan Wafat dalam Berihram

Namun, pernahkah kita merenung? Bagaimana jika Allah memanggil seorang hamba ketika ia masih berada dalam keadaan ihram? Ternyata, ada ketentuan khusus yang menunjukkan betapa istimewanya kedudukan orang tersebut.

1. Dikafani dengan Kain Ihram

Jenazah yang wafat ketika sedang melaksanakan haji atau umrah tidak dibungkus dengan kafan seperti biasa, melainkan dikafani dengan dua helai kain ihram yang dipakainya, tanpa tambahan kain lain. Ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan terhadap kondisi ihram yang terus melekat Pada orang Tersebut hingga ajalnya.

2.Tidak Diberi Wewangian

Jenazah tidak boleh diberi aroma atau wangi-wangian, baik pada tubuhnya maupun pada kain kafannya, guna menjaga status ihramnya sampai hari kiamat.

3.Kepala dan Wajahnya Tidak Ditutup

Jenazah tidak boleh diberi aroma atau wangi-wangian, baik pada tubuhnya maupun pada kain kafannya, guna menjaga status ihramnya sampai hari kiamat.

Disebutkan dalam Hadis Rasulullah ﷺ

Ketentuan ini ditegaskan dalam sabda Nabi ﷺ tentang seorang sahabat yang wafat saat wukuf di Arafah:

“Mandikanlah dia dengan air dan daun bidara, kafanilah dengan dua kainnya, jangan diberi wewangian, dan jangan ditutup kepalanya, karena dia akan dibangkitkan pada hari kiamat dalam keadaan bertalbiyah.”
(HR. Muslim)

Bayangkan, betapa mulianya — dibangkitkan di hadapan Allah dalam keadaan bertalbiyah, seakan-akan ia masih menjawab panggilan suci Labbaikallahumma labbaik.

Masya Allah, betapa beruntungnya mereka yang wafat dalam keadaan ihram. Itu adalah tanda kemuliaan yang Allah berikan kepada tamu-Nya yang terpilih. Semoga Allah memberi kita kesempatan untuk berkunjung ke rumah-Nya, melaksanakan ibadah haji atau umrah, dan semoga kelak kita pun dipanggil dalam keadaan terbaik di sisi-Nya. Aamiin.